BATAM, BATAMOKE.COM – Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia Wilayah (PGI-W) Kepulauan Riau (Kepri), menyikapi perkembangan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang tengah berlangsung. Pihaknya juga bersyukur tidak terlihat adanya pembelahan di masyarakat karena adanya perbedaan pilihan.
“Saya selaku Ketua PGI Kepri, pihak-pihak gereja jangan campur adukkan politik dengan gereja. Jangan karena pilkada kebersamaan jadi rusak walaupun kita berbeda piilhan,” ujar Ketua PGI-W Kepri, Pendeta Renova, Jumat (27/9/2024).
Ia juga mengimbau kepada seluruh umat Kristiani tetaplah menjadi garam. Selain diartikan sebagai pemberi rasa, garam juga dapat diartikan sebagai pengawet.
“Tetaplah kita menjadi garam, bisa menjaga kebersamaan. Hal tersebut dapat dianalogikan bahwa kita sebagai manusia harus menjadi pengawet atau dapat juga di artikan harus dapat mempertahankan ajaran dan nilai moral serta kebenaran untuk menjadikan diri sendiri lebih baik. Kita bawa ajaran baik tersebut untuk dapat diterapkan bagi kehidupan untuk bermasyarakat,” tutur Pendeta Renova.
Pria yang menjabat sebagai Praeses Distrik XX Kepri di Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) ini juga mengimbau agar seluruh warga gereja tetap menggunakan hak pilihnnya. Jauhilah hoaks, ujaran dan pelintiran kebencian, provokasi, intimidasi, dan polarisasi atas dasar pilihan politik yang berbeda.
Hindari konflik dan perpecahan di tengah masyarakat maupun persekutuan gereja. Warga gereja terpanggil untuk menghadirkan Shalom, Damai Sejahtera Allah bagi bangsa ini, bukan perpecahan.
“Tetapi jangan lupa menggunakan hak pilihnya. Begitu juga dengan seluruh jemaat. Mari kita tidak menggunakan hak pilih, sebagai gereja dan warga negara dengan baik, mari gunakan hak pilihnya,” kata Pendeta Renova. (alurnews)