Saturday, September 20, 2025
HomeNasional5 Jenis Pekerjaan yang Diprediksi Hilang pada 2030 Akibat AI

5 Jenis Pekerjaan yang Diprediksi Hilang pada 2030 Akibat AI

spot_img

BATAMOKE.COM – Perkembangan kecerdasan buatan (AI) yang kian pesat mulai memunculkan kekhawatiran akan hilangnya banyak pekerjaan dalam waktu dekat.

CEO Anthropic bahkan memprediksi, separuh pekerjaan tingkat pemula atau entry level bisa lenyap pada 2030. Dilansir dari Forbes, Rabu (13/8/2025), investor sekaligus Co-Founder FlightStory itu menyatakan bahwa “lapisan pekerjaan tingkat pemula akan menghilang”.

Prediksi ini selaras dengan laporan Goldman Sachs pada 2023 yang memperkirakan hampir 20 persen tugas kerja global akan diambil alih AI.

Di Amerika Serikat (AS), dua pertiga jenis pekerjaan terpapar otomatisasi sebagian, dan tren itu belum menunjukkan tanda melambat.

Gejala yang Sudah Terlihat

Tanda-tanda kemajuan AI yang berdampak pada dunia kerja semakin jelas.

Salesforce, misalnya, mengungkapkan bahwa AI kini sudah mengerjakan 50 persen pekerjaan di perusahaan perangkat lunak tersebut.

Di sisi lain, CEO Amazon, Andy Jassy, memprediksi akan ada lebih banyak pemangkasan karyawan seiring peningkatan kemampuan AI.

Inovasi seperti agentic AI yang mampu menjalankan tugas secara mandiri, gelombang PHK akibat AI, dan pembaruan model bahasa besar seperti ChatGPT-5, menjadi sinyal kuat bahwa otomatisasi akan terus berkembang dalam beberapa tahun mendatang.

Apakah Pekerjaan Anda Aman dari AI?

Laporan McKinsey & Company, World Economic Forum, dan Coursera menunjukkan bahwa pekerjaan berisiko tinggi biasanya memiliki pola yang jelas.

Misalnya, pekerjaan yang bersifat repetitif, minim interaksi manusia, fokus pada eksekusi tugas dasar yang mengikuti pola atau aturan tetap.

Pola lainnya, tidak memerlukan strategi, penilaian kompleks, atau pengambilan keputusan tingkat tinggi. Risiko semakin besar jika perusahaan tempat bekerja sudah mempertimbangkan adopsi AI demi efisiensi.

Jika ciri-ciri tersebut sesuai dengan pekerjaan yang dijalani, terutama jika perusahaan sudah membicarakan integrasi AI, kemungkinan besar peran itu terancam.

BACA JUGA:   Presiden Prabowo Diperkirakan akan Berkantor di IKN pada 17 Agustus 2028

5 Sektor yang Paling Berisiko Digantikan AI

Data Coursera mengungkap lima kategori pekerjaan yang paling berisiko digantikan AI. Kelimanya yaitu manufaktur dan produksi, administrasi dan pekerjaan kantor, transportasi dan logistik, ritel, serta penjualan yang mencakup lead generation dan layanan pelanggan.

Inovasi dan otomatisasi di bidang ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun, mulai dari robot di pabrik, kasir swalayan, hingga chatbot untuk melayani pelanggan.

Meski bukan fenomena baru, dampaknya tetap besar, terutama bagi pekerja yang telah lama mengandalkan karier di sektor tersebut.

Strategi agar Karier Tetap Aman

Menghadapi situasi ini, Yonchev menyarankan agar pekerja mulai beradaptasi dan mengembangkan keterampilan baru.

Langkah pertama adalah mengalihkan peran ke fungsi yang memanfaatkan AI.

Misalnya pekerja penjualan yang fokus pada pembangunan hubungan strategis dengan pelanggan besar sambil memanfaatkan AI untuk mendukung proses penjualan.

Selain itu, memilih pekerjaan berisiko rendah juga menjadi pilihan. Pekerjaan teknis lapangan (blue-collar), peran fisik dan perawatan seperti di sektor kesehatan dan pendidikan, serta posisi manajerial yang mengawasi AI, dinilai relatif aman.

Yonchev juga menekankan pentingnya meningkatkan keterampilan AI. Memperoleh sertifikat atau mengikuti kursus AI, kemudian menonjolkannya di resume dan profil LinkedIn, dapat menjadi nilai tambah.

Rebranding karier pun penting dilakukan dengan menonjolkan kemampuan beradaptasi serta pengambilan keputusan strategis.

“Jangan menunggu sampai peran yang Anda jalani sekarang runtuh. Bersikaplah proaktif, identifikasi kelemahan, dan ambil langkah kecil untuk beradaptasi,” ujarnya

Sumber: kompas.com

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER